KURIKULUM MERDEKA
Mengapa Kurikulum perlu Berubah ???
Kurikulum pendidikan adalah fondasi dari sistem pendidikan sebuah negara. Seiring berjalannya waktu, perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi, kurikulum pendidikan perlu terus berkembang agar tetap relevan dan efektif dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan. Salah satu tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki pandangan yang sangat relevan tentang perubahan kurikulum adalah Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara, atau lebih dikenal dengan sebutan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Pemikiran-pemikirannya yang progresif dan visionernya telah memberikan landasan yang kuat untuk perubahan dalam dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kurikulum perlu berubah berdasarkan pandangan Ki Hajar Dewantara:
1. Menyesuaikan Diri dengan Kebutuhan Zaman Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Menurutnya, kurikulum harus mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan kreatif. Oleh karena itu, kurikulum perlu secara terus-menerus disesuaikan agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
2. Mendorong Karakter dan Moralitas Ki Hajar Dewantara sangat peduli terhadap pendidikan karakter dan moralitas. Menurutnya, pendidikan seharusnya tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter yang baik dan moral yang kuat. Perubahan kurikulum yang berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat memberikan perhatian lebih pada pengembangan karakter peserta didik, seperti nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan rasa tanggung jawab.
3. Memperkuat Identitas Budaya dan Kebangsaan Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya memahami dan melestarikan budaya dan identitas kebangsaan Indonesia dalam pendidikan. Perubahan kurikulum yang mengintegrasikan aspek-aspek budaya dan kebangsaan dapat membantu membangun rasa cinta dan kesadaran akan kekayaan budaya Indonesia. Ini tidak hanya akan membantu memperkuat jati diri bangsa, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berpikir global.
4. Inklusivitas dalam Pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat memperjuangkan pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua lapisan masyarakat. Perubahan kurikulum yang didasarkan pada pemikiran ini akan lebih memperhatikan kebutuhan individu yang beragam, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini akan menciptakan pendidikan yang lebih adil dan memberikan peluang yang sama untuk semua peserta didik.
5. Menggali Potensi Peserta Didik Ki Hajar Dewantara mengajak pendidik untuk melihat setiap anak sebagai bunga yang perlu dijaga dan diberi kesempatan berkembang. Perubahan kurikulum yang memperhatikan pendekatan ini akan lebih berfokus pada menggali potensi unik setiap peserta didik, bukan hanya mengukur keberhasilan mereka berdasarkan standar yang sama.
Dalam rangka menjadikan visi Ki Hajar Dewantara menjadi kenyataan, para pemangku kebijakan pendidikan, guru, dan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan perlu bekerja sama untuk terus mengkaji dan memperbarui kurikulum. Perubahan kurikulum yang berbasis pada pemikiran Ki Hajar Dewantara akan membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih relevan, inklusif, dan mampu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan dengan percaya diri dan integritas.
0 Comments