Merdeka Belajar: Menggali Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara

(Muncar : Selasa 5 September 2023). Pendidikan merupakan pondasi utama bagi perkembangan individu dan masyarakat. Oleh karena itu, peran seorang pendidik menjadi sangat penting dalam membentuk generasi yang berkualitas. Salah satu tokoh pendidikan yang memiliki pandangan unik mengenai pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara. Konsep "Merdeka Belajar" yang diusungnya menjadi landasan penting dalam pembahasan ini.

Siapakah Ki Hajar Dewantara?

Ki Hajar Dewantara, atau nama aslinya Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, adalah seorang pemikir pendidikan Indonesia yang hidup pada awal abad ke-20. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dan wafat pada tanggal 26 April 1959. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.

Konsep Merdeka Belajar

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan diwujudkan dalam konsep "Merdeka Belajar". Konsep ini mengusung gagasan bahwa setiap individu seharusnya memiliki hak untuk belajar dengan cara yang mereka pilih dan sesuai dengan minat serta potensi masing-masing. Hal ini berarti pendidikan tidak seharusnya dibatasi oleh aturan-aturan kaku, tetapi harus memberikan ruang bagi kreativitas dan eksplorasi.

Pendekatan dalam Merdeka Belajar

1. Pendidikan yang Berpusat pada Peserta Didik: Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang memahami dan menghargai perbedaan antar individu. Peserta didik dianggap sebagai subjek yang aktif dalam proses pembelajaran. Pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan minat mereka.
2. Kemandirian Belajar: Konsep "Merdeka Belajar" juga mencakup aspek kemandirian belajar. Peserta didik diharapkan untuk menjadi pribadi yang mampu belajar mandiri, memiliki inisiatif dalam mencari pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan diri.
3. Pendidikan Karakter: Selain aspek akademis, pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga harus membentuk karakter yang baik pada peserta didik. Nilai-nilai moral dan etika harus ditekankan dalam proses pendidikan.
4. Pendidikan yang Relevan: Pendidikan harus relevan dengan kehidupan nyata peserta didik. Ini berarti materi pembelajaran harus terkait dengan kebutuhan dan konteks sosial mereka.
5. Partisipasi Masyarakat: Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Kerjasama antara ketiga pihak ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang baik.

Implementasi Konsep Merdeka Belajar

Penerapan konsep "Merdeka Belajar" tidaklah mudah dan memerlukan upaya bersama dari semua pihak terkait dalam dunia pendidikan. Guru harus memiliki kesadaran untuk mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan konsep ini. Selain itu, sistem pendidikan juga harus memberikan dukungan dan fleksibilitas yang cukup untuk mewujudkannya.

Manfaat Merdeka Belajar

Penerapan konsep "Merdeka Belajar" memiliki manfaat yang signifikan. Dengan memberikan peserta didik kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat dan potensi mereka, kita dapat menciptakan individu yang lebih kreatif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Selain itu, pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai moral akan membentuk generasi yang lebih baik dalam memahami dan menghargai perbedaan.

Kesimpulan

Merdeka Belajar, sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, adalah konsep pendidikan yang membebaskan peserta didik dari belenggu aturan yang kaku dan memberikan mereka kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat dan potensi masing-masing. Implementasi konsep ini akan menghasilkan individu yang lebih mandiri, kreatif, dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip Merdeka Belajar dalam sistem pendidikan kita agar dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang.

Mohon Bapak/Ibu berkenan mengisi formulir dengan klik link di bawah ini sebagai umpan balik dalam kegiatan aksi nyata “Menyebarkan Pemahaman tentang Merdeka Belajar”

https://forms.gle/sAbkHbLMza6Xx3yj6